wajar bukan mewajarinya


apakah dirimu pernah mendengar saran dan kritik dari seseorang yg berusaha merubah menjadi lebih baik, lebih terarah, lebih memperbaiki diri? ya, sering kali kita dihadapkan oleh orang2 yg mengatasnamakan kebenaran, keadilan, dan lain sebagainya, it doesn't matter, selama yg berbicara itu manusia, kecuali yg berbicara adalah binatang...


apa lacur, tidak ada yg masalah sebenarnya, yg menjadi masalah adalah mindset kita menghadapinya, mindset kita yg berusaha --lari-- ketika kebenaran, keadilan dan lain sebagainya itu tampak nyata depan dan berusaha membujuk kita agar mengambilnya, agar menjadikannya rujukan baku seolah-olah, inilah yg kamu cari selama ini.

tidak heran memang, itu lah manusia mempunyai sifat defensif utk sesuatu yg -berbeda- dari dirinya. apalagi ketika gengsi udah naik di angkasa hehehe...

tapi, sejauh yg kita ketahui bersama, manusia sejatinya punya sifat menyesal, padahal menyesal saja sudah terlambat apalagi menunggu utk menyesal, maksud saya, sudah tahu salah tapi masih saja dilakukan, aneh!

tapi baiklah, itu hanya satu sifat --wajar tadi yg dimiliki manusia. padahal ada begitu banyak sifat --kewajaran yg perlu kita ketahui, lantas apakah harus kita mewajarinya terus menerus... let's thinking about that! []
Labels: game, musik, opini
0 Komentar untuk "wajar bukan mewajarinya"

Back To Top