kritik lirik ini bukan arab -milisi kecoa

“Kau paksakan budaya, tapi kita bukan di Arab di jaman nabi

Cepatlah kau mati, tagih pahalamu disurga

Surgamu nerakaku

Ini bukan arab, bung. Bukan!” – “Ini Bukan Arab, Bung!”, Milisi Kecoa

“Ini bukanlah sebuah serangan terhadap pemeluk agama tertentu, tapi sebuah kritik terhadap mereka yang memaksakan hukum agamanya pada hidup semua orang, mereka yang melakukan penghakiman terhadap orang-orang di sekitar mereka yang mereka anggap telah melanggar hukum yang mereka yakini. Agama dan keyakinan adalah hal yang sangat personal. Memiliki mimpi dan ideal adalah hal yang alami, namun saat kau menghancurkan hidup orang lain untuk memaksakan apa yang kau percaya, hal itu sangatlah mengganggu. Apalagi kalau kau membangun sebuah organisasi milisi untuk mempertahankan kepercayaanmu dan mulai menghancurkan hidup orang lain. Agama beserta semua hukum-hukumnya adalah hal yang personal. Kami tak peduli apa yang kau percaya, tapi satu hal yang pasti, kau tak dapat paksakan apa yang kau yakini pada orang lain. Apalagi menghancurkan hidup orang lain hanya untuk mengumpulkan pahala di surga.” (Keterangan lirik versi ke-1 dari lagu “Ini Bukan Arab, Bung!”)

“Lagu ini bukanlah sebuah serangan terhadap pemeluk agama tertentu, tapi merupakan sebuah kritik terhadap mereka yang memaksakan hukum agamanya pada semua orang di sekitar mereka tanpa pandang bulu. Lagu ini adalah kritik terhadap mereka yang melakukan penghakiman terhadap orang-orang di sekitarnya yang mereka anggap telah melanggar hukum yang mereka yakini, dan layak mendapat hukuman. Agama dan keyakinan adalah hal yang sangat personal. Memiliki mimpi dan ideal tertentu adalah hal yang wajar dan alami, namun saat kau menghancurkan hidup orang lain untuk memaksakan apa yang kau percaya, hal itu sangatlah mengganggu. Mimpi dan ideal yang kau percaya dan yakini, adalah milikmu sendiri. Jangan paksakan orang lain untuk memiliki mimpi yang sama denganmu. Apalagi saat kau membangun sebuah organisasi paramiliter untuk memaksakan apa yang kau inginkan dan kemudian menghancurkan hidup orang lain. Agama beserta semua hukum-hukumnya adalah hal yang personal, dan biarkan hal itu tetap personal. Kami tak peduli apa yang kau percaya, tapi satu hal yang pasti, kau tak dapat paksakan apa yang kau yakini pada orang lain. Lagipula, apa gunanya kalau orang lain ikut jalanmu dengan dilandasi keterpaksaan? ”(Keterangan lirik versi ke-2 dari lagu “Ini Bukan Arab, Bung!”)
lirik yg rancu dan tidak jelas, walaupun ada penjelasan di akhirnya, tetap saja, yg dimaksud lirik di atas belum menunjukkan bahwa yg dimaksud arab yg dimaui pembuat lirik ini. saya sebenarnya males mengkritik lirik yg menyinggung yg kemungkinan juga pembuat lirik ini juga agama yg sedang di singgungnya, tapi ada sesuatu yg perlu di kritisi di sini.

pertama, jika yg dimaksud lirik ini adalah agama islam, arab bukan lah islam dan islam bukan lah arab, memang benar, islam turun di arab tapi mendeskreditkan arab sebagai islam dan islam adalah arab itu salah besar, bagaimana jika ada sebuah pipa besar mengeluarkan feses manusia padahal pipa dgn feses manusia adalah dua hal yg berbeda, hanya kebetulan saja feses ini keluar di pipa besar itu, dgn logika lirik di atas tidak mungkin kita berkesimpulan apa yg selalu keluar dari pipa besar itu adalah feses manusia, padahal ada begitu banyak pipa besar yg kemungkinan mengeluarkan air bersih atau mengeluarkan air seni.

kedua, lirik di atas mutlak merupakan serangan terhadap budaya arab, dalam hal ini yg dimaksud adalah islam, dan dangkalnya lagi kemungkinan lirik di atas tidak memahami fakta bahwa budaya pemaksaan tidak saja ada di dalam islam, tapi lihat budaya di sekitar kita, ada begitu banyak pemaksaan budaya yg tidak kita inginkan masuk ke ruang pribadi kita, seperti tontonan yg akhir2 ini menjadi tuntunan, dan tuntutan tidak lagi menjadi panutan. acap kali hal ini tidak pernah kita pertimbangkan.. haduh!

ketiga, islam tidak pernah memaksakan kehendak, islam hadir justru memberikan fitrah yg baik kepada manusia, fitrah yg baik yakni meyakini bahwa tidak ada tuhan melainkan Allah dan nabi Muhammad adalah utusanNya. bahkan utk meyakini ini pun setiap manusia tidak pernah dipaksakan, karena hidayah mutlak urusan Allah, hanya saja manusia wajib menyampaikan fitrah ini kepada manusia lainnya agar ke-rahmat-anNya tetap hadir di setiap penjuru dunia.

keempat, waspada lirik2 yg tidak pernah belajar fakta sejarah, astronomi, biologi, matematika bahkan jauh dari agama, karena seni selalu saja diselewengkan menjadi seni bebas tanpa batas.

itulah sedikit kritik dari saya utk milisi kecoa yg mudahan bukan pasukan tokoh kartun yg sempat ditonton anak saya.. []
Labels: kritik
0 Komentar untuk "kritik lirik ini bukan arab -milisi kecoa"

Back To Top