kritik: “Surga Dibawah Telapak Kaki Anjing”

sebelumnya, mohon maaf bila kritik ini terlalu vulgar dan tidak enak di lihat, khususnya buat Funeral Inception & kawan2 yg memiliki judul-judul religius tetapi ga enak di lihat ... (ah tau sendiri lah!!)

الجنة تحت أقدام الأمهات ، من شئن أدخلن ، و من شئن أخرجن

Surga berada di bawah telapak kaum ibu. Barangsiapa dikehendakinya maka dimasukannya, dan barangsiapa dikehendaki maka dikeluarkan darinya

kritik: walaupun hadits di atas adalah hadits lemah, tapi bukan berarti membuat generalisir bahwa surga ada di bawah telapak kaki anjing.

konotasi anjing saja udah jelek dan buruk lantas mau di sandingkan dgn surga yg sifatnya mulia dan manusia sekotor PSK saja menginginkannya. lantas mengapa harus di sandingkan dgn anjing atau bahkan mungkin babi?

makna hadits 'surga di bawah telapak kaki ibu' yg bisa saya ambil adalah, kita diharuskan berbakti (itu udah pasti) terkait berbakti tentunya disini berbhakti dalam hal kebaikan yg di ridhoi oleh Allah pencipta manusia dan alam sekaliannya.

kalau akhirnya sampai merubah letak surga yg makna di atas yg telah saya maksud adalah "berbhakti", maka akan kita sebagai manusia di haruskan berbhakti kepada anjing? sedangkan anjing adalah binatang yg di dalam alquran telah diharamkan daging (bahkan liurnya).

bukankah Allah memerintahkan kita mendorong / mengajurkan manusia ke dalam kebaikan (semampunya) agar mendapatkan pahala amal jariyah yg tidak terputus alirannya sampai alam barzakh? lantas, bagaimana jika menyuruh manusia berbhakti kepada anjing (surga di bawah telapak kaki anjing) yg justru tidak sejalan dgn tabiat manusia yg masih punya otak utk berfikir, akal utk mencerna baik dan buruk utk berbhakti dan menyerahkan diri kepada anjing?? hahaha yg bener ajah...

teruntuk kawan2 yg gemar menggunakan dalil2 dan hadits2 (walaupun hadits itu lemah sekalipun), tidak elok / tidak pantas rasanya menggubah / merubah / menyelewengkan makna yg sudah harfiah berpahala kepada Allah menjadi kata-kata menjijikkan dan kotor lainnya. []
Labels: opini
0 Komentar untuk "kritik: “Surga Dibawah Telapak Kaki Anjing”"

Back To Top